Perbedaan Online Shop, Marketplace dan E-commerce
Dengan semakin berkembang pesatnya teknologi serta berbagai kemudahan yang diberikan melalui internet, transaksi penjualan serta pembelian pun juga menjadi banyak dilakukan secara online. Mungkin Anda sebagai pengguna internet juga sering mendengar istilah online shop, marketplace, dan e-commerce. Sebenarnya apa sih perbedaannya?
Marketplace
Marketplace merupakan sebuah website yang menghubungkan seorang penjual dengan pembeli melalui jaringan internet. Salah satu marketplace pertama di dunia adalah eBay. Diluncurkan pada tahun 1995, website ini membuat proses penjualan semakin mudah dan efisien. Dua dekade kemudian, kita melihat bahwa marketplace sudah banyak ditemukan dan berkembang, sekarang Anda bisa menemukan marketplace untuk banyak keperluan, mulai dari barang bekas sampai minuman. Di Indonesia, marketplace menjadi salah satu startup yang paling sukses, bahkan sudah mencapai status sebagai unicorn seperti Tokopedia Shopee dan Bukalapak.
Marketplace mempunyai konsep yang mirip dengan pasar tradisional. Pada dasarnya, marketplace menyediakan tempat bertemu bagi mereka yang ingin membuka toko di website mereka. Kemudian pihak marketplace akan memunculkan barang jualan yang berada di toko itu ketika ada calon pembeli yang sedang melakukan pencarian. Jika calon pembeli mau membeli barangnya, mereka dapat melakukan pembayaran melalui marketplace baru diteruskan ke penjual.
Yang berbeda dengan pasar tradisional yaitu seorang penjual tidak perlu untuk membayar uang sewa tempat di marketplace. Ini tentunya menjadi salah satu keungulan dari marketplace. Siapa sih yang tidak ingin berjualan dengan fasilitas tempat gratis? Penjual hanya perlu mendaftarkan diri, mengisi form dan mereka sudah dapat mulai berjualan.
Lalu darimana sebuah marketplace mendapatkan keuntungan dari itu? Kebanyakan, marketplace memanfaatkan jasa iklan premium untuk mencari keuntungan. Kalau Anda pernah mencari produk di Tokopedia, Anda pasti pernah melihat beberapa pilihan produk dengan ditandai megaphone. Itu adalah produk-produk yang memakai layanan TopAds berbayar dari Tokopedia supaya produknya terlihat di bagian paling atas pencarian.
Tidak hanya di Tokopedia, setiap marketplace sekarang pun menawarkan jasa iklan PPC. Anda tidak perlu lagi membayar untuk memasang iklan, Anda hanya akan membayar jika ada pengunjung yang mengklik produk yang Anda iklankan tersebut.
Online Shop / Toko Online
Seperti yang dapat Anda lihat dari namanya, online shop mengarah pada berbagai macam toko yang ada di platform online. Pada dasarnya, online shop merupakan tempat terjadinya suatu transaksi penjualan barang atau jasa melalui internet. Online shop tidak harus ada pada situs website. Anda juga dapat membuka toko online di Facebook dan Instagram.
Berbeda loh dengan marketplace, jika Anda berjualan di online shop, Anda akan langsung terhubung dengan pembeli. Sekarang di Indonesia, sudah ada banyak online shop yang dioperasikan lewat Instagram. Untuk melakukan pemesanan, Anda dapat menghubungi mereka melalui aplikasi chat seperti WhatsApp, LINE atau messeger. Kemudian jika Anda melakukan pembayaran melalui transfer, mengirim bukti pembayaran ke penjual, lalu baru penjual akan mengirim barang pesanan ke alamat Anda.
E-Commerce
Orang mungkin sering memakai istilah e-commerce untuk mengambarkan marketplace, padahal mereka berbeda.
E-commerce hanya menjual produk yang ada pada website itu sendiri. Jadi anda tidak akan pernah menemukan lebih dari satu toko online seperti pada marketplace. Seorang penjual memang membuat sebuah website khusus untuk menjual produk-produk yang dia jual. Selain itu, semua transaksi juga dilakukan melalui website memakai shopping cart dan payment gateway.
Beberapa platform penyedia E-commerce yaitu shopify, bigcommerce, woocommerce, simplesite, volution, opencart, Drupal, joomla, prestashop dll.
Baca juga aplikasi pengiriman lokal terbaik shopify
Online Shop, Marketplace, atau E-Commerce : Mana Yang Cocok Untuk Anda?
Karena sekarang Anda sudah mengetahui tiga tempat berjualan online ini, mungkin Anda bingung bagaimana cara memilih mana yang paling cocok untuk Anda. Dalam memilih mana platform yang paling cocok untuk Anda, ada beberapa hal yang dapat menjadi pertimbangan Anda.
Faktor Teknis dan Biaya
Tentunya hal pertama yang menjadi pertimbangan kita adalah faktor teknis dan biaya. Seperti yang sudah dijelaskan diatas, e-commerce tentunya akan membutuhkan biaya lebih dan pengetahuan teknis daripada online shop atau marketplace melalui social media.
Kalau Anda membuat situs e-commerce, Anda perlu membayar jasa seseorang untuk membuatkan websitenya serta mengelolanya. Kalau Anda mempunyai pengetahuan teknis, tentunya ini dapat membantu mengurangi biaya pembuatannya.
Jika Anda memilih marketplace dan online shop, Anda dapat mengupload produk Anda ke platform yang sudah tersedia. Anda tidak perlu bersusah payah memikirkan design serta biaya pembuatan website. Kebanyakan marketplace bersifat gratis sehingga Anda hanya perlu daftar dan mengupload gambar Anda.
Efektifitas Biaya
Biaya untuk membuat situs e-commerce akan memakan lebih banyak biaya jika dibanding dengan memanfaatkan online shop dan marketplace melalui social media. Tetapi ada hal lain yang juga harus Anda pertimbangkan.
Jika Anda memakai marketplace dan social media, Anda akan bersaing lebih. Akan ada toko lain yang menawarkan produk yang sama dengan Anda dan Anda harus bisa memainkan harga supaya bisa bersaing. Selain itu, lebih sulit juga bagi Anda untuk mendapatkan customer karena mereka mempunyai banyak pilihan.
Dengan situs e-commerce, Anda dapat mendapat margin yang lebih tinggi. Kemungkinan besar, pengunjung situs Anda akan langsung melakukan transaksi di website Anda. Jadi, Anda tidak perlu bersaing dengan penjual lain.
Branding dan Reputasi
Tergantung pada produk apa yang Anda jual, kadang menjual di marketplace serta social media dapat lebih bermanfaat. Misalnya, Anda menjual produk baterai, maka tidak ada salahnya Anda mencoba menjual baterai di MP supaya saat ada yang sedang belanja elektronik lalu membutuhkan baterai, mereka dapat menemukan produk Anda.
Namun, kalau Anda merasa bahwa produk Anda unik dan anda merasa bahwa menjual produk itu di MP atau social media dapat memberi dampak kurang baik untuk penjualan dan reputasi, maka Anda disarankan untuk membuat situs e-commerce. Dengan e-commerce, Anda dapat meningkatkan brand identity Anda. Anda sendiri yang akan mengurus langsung pesanan pelanggan Anda serta bertanggung jawab atas kepuasan mereka.
Marketing dan Traffic
Jika Anda memasukkan produk Anda ke marketplace, Anda tidak mempunyai kontrol atas promosi yang mereka lakukan. Sebagai penyedia tempat, mereka ingin menjual sebanyak mungkin produk yang mereka bisa dan produk Anda merupakan salah satu dari ratusan produk yang ada di website mereka. Mereka akan melakukan berbagai macam strategi marketing dan promosi untuk menarik orang-orang masuk ke MP mereka. Dari segi traffic, produk Anda tentu akan dilihat banyak orang. Tetapi belum tentu mereka akan menjadi pelanggan Anda. Kalaupun mereka membeli produk dari toko Anda di MP, Anda belum tentu dapat menjangkau mereka lagi. Disini, Anda akan bisa kehilangan leads.
Kalau Anda memakai website Anda sendiri, Anda akan mempunyai kesempatan untuk mengumpulkan leads. Data-data yang bisa Anda dapatkan untuk membantu Anda mengoptimalkan campaign marketing Anda di lain waktu. Selain itu, Anda juga dapat melakukan campaign marketing dengan bebas.
Kesimpulan
Pada dasarnya, Anda bebas memakai ketiga platform di atas. Anda sebenarnya juga dapat menggunakan semuanya secara bersamaan, selama Anda dapat mengelolanya. Dari segi bisnis, selama Anda dapat meningkatkan brand awareness serta brand identity, bisnis Anda pasti akan meningkat dan Anda tidak perlu takut lagi untuk kehilangan customer.